1.
Pendahuluan
Alat optik banyak digunakan, baik untuk
keperluan praktis dalam kehidupan sehari- hari maupun untuk keperluan keilmuan.
Beberapa contoh alat optik antara lain:
a) Kaca Pembesar (Loupe / Lup)
b) Kacamata
c) Teropong
d) Kamera
e) Mikroskop
f) Proyektor
g) Periskop
h) Mata
Dengan mata, kita dapat mengamati objek di sekitar kita secara baik.
Namun untuk objek berukuran sangat kecil, mata kita tidak mampu
mengamatinya. Demikian halnya untuk objek yang letaknya sangat jauh, mata
tidak dapat mengamatinya secara baik. Jadi mata kita memiliki keterbatasan
dalam mengamati suatu objek. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut,
digunakan alat optik misalnya Lup dan Mikroskop untuk mengamati
benda-benda berukuran kecil, Teleskop untuk mengamati benda-benda yang letaknya
sangat jauh agar terlihat jelas. Selanjutnya akan dibahas 3 alat optik saja,
yaitu Mata, Lup, dan Mikroskop.
2. Mata
Mata sebagai indera penglihat merupakan alat optik yang sangat penting. Bagian-
bagian penting mata ditunjukkan pada gambar berikut.
Proses melihat dapat dijelaskan sebagai
berikut: be rkas sinar dari objek menuju ke mata, kemudian dibiaskan oleh
lensa mata sehingga t erbentuk bayangan nyata dan terbalik di retina.
Oleh syaraf penglihatan yang ad a pada retina hal itu diteruskan ke otak
sehingga terjadi kesan melihat.
Pada retina terdapat cekungan yang dinamakan
Bintik Kuning dan di pusat bintik kuning tersebut syaraf penglihatan
paling peka diba ndingkan tempat lain pada retina. Pada bagian yang
paling peka tersebut indera penglihatan paling kuat dan dinamakan Fovea.
Agar mata dapat melihat objek secara jelas, bayangan objek tersebut haruslah
tepat berada di tempat itu.
Jika bayangan suatu objek terbentuk di daerah syaraf optik, maka
objek tersebut tidak terlihat. Daerah ini dinamakan Bintik Buta.
Jumlah cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil yang bertindak sebagai
diafragma. Ukuran lubang pupil dapat membesar atau mengecil tergantung
kuat lemahnya cahaya yang menuju ke mata.
Jika cahaya yang menuju ke mata terlalu kuat
(terang), lubang pupil mengecil dan sebaliknya jika cahaya yang menuju ke
mata lemah (redup) lubang pupil membesar. Dalam keseharian, mata harus
mengamati objek-objek yang jaraknya berbeda-beda dari yang sangat dekat sampai
yang sangat jauh darimata. Dengan menerapkan prinsip pembentukan bayangan oleh
lensa cembung pada mata kita, maka lensa mata harus dapat membentuk
bayangan dari objek yang dilihat pada bintik kuning (tepatnya pada Fovea). Agar
bayangan selalu terbentuk pada bintik kuning, meskipun objek yang dilihat
berada di dekat maupun jauh dari mata, maka lensa mata harus harus mengubah
kecembungannya.
Untuk melihat objek yang sangat dekat,
otot mata harus makin tegang sehingga lensa mata makin cembung (berakomodasi).
Sedangkan pada waktu melihat objek yang letaknya jauh, otot mata tidak perlu
tegang (otot mata dalam kondisi rileks). Mata memiliki keterbatasan jarak
pandang, baik jarak yang paling dekat maupun jarak yang paling jauh dari
mata. Titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata
(berakomodasi maksimum) disebut titik dekat (punctum proximum). Sedangkan titik
terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (tidak berakomodasi)
disebut titik jauh (punctum remotum).
Mata normal orang dewasa memiliki titik dekat antara 20 - 30 cm (biasanya
diambil sebesar 25 cm), sedangkan titik jauhnya berada di jauh tak berhingga.
Kemampuan berakomodasi sangat menentukan titik dekat mata, semakin kuat
daya akomodasi semakin semakin kecil jarak titik dekatnya (titik dekat lebih
dekat ke mata). Sebaliknya, semakin lemah daya akomodasi semakin jauh letak
titik dekatnya. Dengan bertambahnya usia, kemampuan berakomodasi otot mata
makin lemah sehingga letak titik dekatnya makin menjauhi mata. Jarak titik
dekat mata bervariasi sesuai dengan usia, kira-kira sebagai berikut:
a)
Usia 10 – 30 tahun, titik dekat: 7 – 14 cm
b)
Usia 30 – 60 tahun, titik dekat: 22 – 200 cm
2.1. Cacat
Mata
Pada umumnya cacat mata disebabkan oleh tidak
sempurnanya sistem optik mata.
Cacat mata
yang biasa dijumpai misalnya:
a)
Rabun dekat (Hipermetropi)
b)
Rabun jauh (Miopi)
c)
Mata tua (Presbiopi)
d)
Astigmatisma
2.1.1. Rabun
Dekat (Hipermetropi)
Penderita rabun dekat tidak dapat melihat
secara jelas objek yang letaknya dekat dengan mata (hanya dapat melihat
objek yang letaknya jauh dari mata). Rabun dekat atau hipermetropi merupakan
cacat mata yang terjadi karena lensa mata tidak dapat mencembung atau tidak
dapat berakomodasi sebagaimana mestinya. Akibatnya, berkas cahaya dari objek di
jauh tak berhingga terfokus dan membentuk bayangan di belakang retina
(jadi benda tidak terlihat jelas).
Letak
titik dekat mata hipermotrop lebih jauh dibandingkan letak titik dekat mata
normal. Untuk menolong penderita rabun dekat diperlukan kacamata berlensa
cembung (+), yang bersifat mengumpulkan berkas cahaya. Lensa ini berfungsi
membentuk bayangan maya di titik dekat mata dari objek yang berada pada jarak
baca normal.
Lihat animasi pembentukan bayangan lensa cembung
disini
2.1.2 Rabun
Jauh (Miopi)
Rabun jauh atau miopi merupakan cacat mata
yang terjadi karena lensa mata tidak dapat menipis sebagaimana mestinya.
Akibatnya, berkas cahaya dari objek di jauh tak berhingga terfokus dan
membentuk bayangan di depan retina (jadi benda tidak terlihat jelas). Jadi
titik jauh mata tidak berada di jauh tak berhingga, tetapi pada jarak tertentu
dari mata. Dengan demikian, penderita rabun jauh tidak dapat melihat objek yang
sangat jauh (tak berhingga).
Penderita
miopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa negatif (cekung), yang bersifat
menyebarkan berkas cahaya. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan maya di titik
jauh mata dari benda yang berada di jauh tak berhingga. Dengan demikian, benda
yang berada di jauh tak berhingga akan membentuk bayangan tepat di retina,
sehingga terlihat jelas.
Lihat
animasi pembentukan bayangan pada penderita disini
2.1.3.
Presbiopi (mata tua)
Mata tua atau presbiopi banyak dialami oleh orang-orang lanjut usia. Cacat mata
ini disebabkan oleh berkurangnya daya akomodasi mata (otot mata sudah lemah).
Akibatnya, baik titik dekat maupun titik jauh mata letaknya bergeser, yaitu
titik dekat bergeser menjauhi mata, sedangkan titik jauh bergeser mendekati
mata. Dengan demikian, penderita presbiopi tidak dapat melihat secara jelas,
baik objek yang berada pada jarak baca normal maupun yang berada di tempat
sangat jauh. Untuk menolong penderita ini, digunakan kacamata berlensa ganda,
yaitu lensa untuk melihat jauh dan lensa untuk membaca.
2.5.
Astigmatisma
Cacat mata ini disebabkan oleh bentuk permukaan konea mata yang tidak sferis,
artinya kelengkungan pada satu bidang tidak sama tajamnya dengan kelengkungan
pada bidang yang lain. Akibatnya, suatu bingkai horisontal dan bingkai vertikal
tidak dapat difokuskan dengan baik secara bersamaan. Untuk menolong penderita
ini, digunakan kacamata berlensa silindris.
3. Alat
Optik
3.1. Lup
Agar dapat melihat secara teliti benda-benda berukuran kecil, kita harus
mendekatkan benda tersebut ke mata kita. Dengan menggeser benda lebih
dekat ke mata berarti kita memperbesar sudut penglihatan, sehingga benda
tersebut terlihat lebih besar. Jadi agar suatu benda tampak lebih besar, maka
sudut penglihatan kita terhadap benda itu harus diperbesar. Hal itu serupa
dengan fenomena sehari-hari saat kita melihat gunung di kejauhan tampak lebih
rendah daripada pohon kelapa di depan kita. Gambar berikut menunjukkan sebuah
benda setinggi h diamati dengan sudut penglihatan yang berbeda-beda. Bayangan
yang terjadi pada retina lebih besar jika sudut penglihatan diperbesar (h3
>h2 >h1 karena sudut penglihatan α> β> γ).
3.2. Kamera
Kamera adalah alat optik yang berguna untuk menghasilkan gambar melalui proses
fotografi, yaitu proses menghasilkan gambar dengan cahaya pada film. Pada kamera
terdapat sebuah lensa cembung untuk membiaskan sinar dari benda hingga bayangan
yang jatuh di film sebagai layar. Benda yang akan dipotret ditempatkan pada
jarak lebih besar daripada 2 f (2 kali jarak
titik api) di depan lensa. Hal ini dimaksud bahwa bayangan akan jatuh antara f dan 2 f yang
memiliki sifat diperkecil, nyata dan terbalik.
Prinsip kerja kamera dan mata
adalah sama. Apabila mata melihat benda, sinar dari benda yang masuk ke mata
dibiaskan lensa mata. Bayangan jatuh di layar mata atau retina. Sifat bayangan
yang terjadi nyata, diperkecil dan terbalik. Pelat film berupa celluloid, pelat
itu dilapisi gerak bromida dan sangat peka terhadap cahaya. Apabila bayangan
objek mengenai pelat film akan tercetak sebagai gambar negatif. Setelah proses
pencucian, film dapat dicetak sebagai gambar positif pada kertas foto.
3.3. Mikroskop
Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua
buah lensa positif. Lensa yang berhadapan langsung dengan objek yang diamati
disebut lensa objektif. Sementara itu, lensa tempat mata mengamati bayangan
disebut lensa okuler. Fungsi lensa okuler ini sama dengan lup. Fungsi mikroskop
mirip dengan lup, yakni untuk melihat objek-objek kecil. Akan tetapi, mikroskop
dapat digunakan untuk melihat objek yang jauh lebih kecil lagi karena
perbesaran yang dihasilkannya lebih berlipat ganda dibandingkan dengan lup.
Pada mikroskop, objek yang akan diamati harus
diletakkan di depan lensa objektif pada jarak antara fob dan 2fob sehingga
bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fob di
belakang lensa objektif dengan sifat nyata dan terbalik. Bayangan pada lensa
objektif dipandang sebagai objek oleh lensa okuler dan terbentuklah bayangan
pada lensa okuler. Agar bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau diamati
oleh mata, bayangan ini harus berada di depan lensa okuler dan bersifat maya.
Hal ini dapat terjadi jika bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang
dari fok dari lensa okuler. Proses terbentuknya bayangan pada mikroskop,
seperti yang diperlihatkan pada dibawah ini. Terlihat bahwa bayangan akhir yang
dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.
Jarak
antara lensa objektif dan lensa okuler menentukan panjang pendeknya sebuah
mikroskop. Seperti dapat Anda lihat pada Gambar 11, panjang mikroskop atau
jarak antara lensa objektif dan lensa okuler sama dengan jarak bayangan
objektif ke lensa objektif ditambah jarak bayangan objektif tadi ke lensa
okuler atau secara matematis dituliskan :
dengan :
d = panjang mikroskop,
S'ob = jarak
bayangan lensa objektif ke lensa objektif, dan
Sok = jarak
bayangan objektif ke lensa okuler.
Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop merupakan
perkalian antara perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif dan perbesaran
sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler. Secara matematis, perbesaran total
yang dihasilkan mikroskop ditulis sebagai berikut.
dengan :
M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop,
Mob =
perbesaran yang dihasilkan lensa objektif, dan
Mok =
perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler.
Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif memenuhi :
Sedangkan
perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip dengan perbesaran sudut
lup, yakni, untuk pengamatan tanpa akomodasi :
d untuk pengamatan dengan berakomodasi maksimum :
dengan fok =
panjang fokus lensa okuler.
3.4. Teropong
Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat
objek-objek yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Benda-benda
langit, seperti bulan, planet, dan bintang dapat diamati dengan bantuan
teropong. Dengan adanya teropong, banyak hal-hal yang berkaitan dengan luar
angkasa telah ditemukan.
1) Teropong Bintang
Teropong bintang menggunakan dua lensa cembung, masing-masing sebagai lensa
objektif dan lensa okuler dengan jarak fokus objektif lebih besar daripada
jarak fokus okuler ( fob > fok). Diagram
sinar pembentukan bayangan pada teropong untuk mata tak terakomodasi sebagai
berikut:
Perbesaran
sudut dan panjang teropong bintang memenuhi persamaan-persamaan sebagai
berikut:
(1) Untuk mata tak terakomodasi
(2) Untuk mata berakomodasi maksimum (S'ok
= –Sn)
2. Teropong Bumi
Teropong bumi menggunakan tiga jenis lensa cembung. Lensa yang
berada di antara lensa objektif dan lensa okuler berfungsi sebagai lensa
pembalik, yakni untuk pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.
Diagram sinar pembentukan bayangan pada teropong bumi mata tak berakomodasi
sebagai berikut:
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjygLDCEjsf0sV-VLRicPnzpw9mH0HLBX9KXoXDWwgWZoKUYaGdZRjvkHIFGL2l56xp5WZ0qVK6kKAZVE6-g8opwdFh5PvfPU_T-XlkApEtGMOJolcQJFH-YA0W6J_BO2HsWEjpAz-KqlyE/s1600/Pembentukan-bayangan-menggunakan-teropong-Bumi.jpg
Perbesaran
dan panjang teropong bumi untuk mata tak berakomodasi berturut-turut memenuhi
persamaan:
dengan fp =
jarak fokus lensa pembalik.
3.Teropong Panggung
Teropong panggung atau teropong Galileo menggunakan sebuah lensa cembung sebagai
objektif dan sebuah lensa cekung sebagai okuler. Diagram sinar pembentukan bayangan
pada teropong panggung sebagai berikut:
Perbesaran
dan panjang teropong panggung untuk mata tak berakomodasi berturut-turut
akan memenuhi persamaan sebagai berikut.
Oleh karena
lensa okulernya adalah lensa cekung maka fok bertanda negatif.
Sumber:
Joko Sudomo.
Alat Optik dan Mata. Diunduh dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/5%20Alat%20Optik_Mata.pdf
pada hari Rabu, 23 Maret 2016 pukul 09.44 WIB.
Puri Maulana.
Alat-Alat Optik : Mata dan Kacamata,
Kamera, Lup, Mikroskop, Teropong. Diakses dari http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/01/alat-alat-optik-mata-dan-kacamata-teropong-mikroskop-lup-kamera.html
pada hari Kamis, 24 Maret 2016 pukul 10.11 WIB.
Best Casino in San Jose, California, USA - MapYRO
BalasHapusBest Casino in San 순천 출장안마 Jose, California, USA. Find reviews, 통영 출장샵 hours, directions, coupons and 영천 출장안마 more 이천 출장샵 for Casa Fiesta at Bama Casino 의왕 출장안마 Resort in Santa Clara, CA.